Mengenal Serba Serbi Dunia Pendidikan di Indonesia – Penasarankah Anda dengan dunia pendidikan di Indonesia sekarang ini? Apa rumor dan persoalan yang mengitarinya dan bagaimana perubahannya dibanding luar negeri?

Bila Anda pun ingin ketahui serba serbi dunia pendidikan Indonesia, yok baca penjelasannya di sini.

Rumor Pendidikan di Indonesia

Baru saja ini HDI (PT Serasi Dinamik Indonesia) dan SMSG (komunitas Satu Siswa Satu Guru) melangsungkan seminar “Parenting dan Millennial Teaching Workshop” di Jakarta (18/2/2019).

Seminar ini mengikutsertakan guru dan pengamat pendidikan dari jaringan SMSG dan warga perduli pendidikan.

Topik yang diulas ialah berkenaan kebatasan kemahiran dalam mengurus teknologi tinggi karena minimnya pendidikan yang bisa didapat oleh anak di Indonesia.

Menurut data SMSG, kebatasan ini disebabkan karena bukti jika ada 13 juta anak tidak mengenyam pendidikan dan 187 ribu anak putus sekolah.

Dalam seminar ini kita bisa menyaksikan jika rumor pendidikan di Indonesia diangkat dan diuraikan dengan keinginan akan mendapatkan saran dan jalan keluar dari beragam faksi. Maksudnya untuk tingkatkan pendidikan yang bisa diterima oleh anak-anak Indonesia untuk menyiapkan periode depannya.

Seminar ini mengusung topik ini dengan menguraikan 3 rumor khusus pendidikan yaitu seperti berikut:

1. Akses Pendidikan

Najelaa Shihab, pegiat pendidikan dan pendiri Semua Siswa Semua Guru (SMSG) sebagai pembicara dalam “Parenting dan Millenial Teaching Workshop” mengutarakan jika rumor pertama kali dalam pendidikan di Indonesia ialah karena minimnya akses pendidikan yang kemungkinan didapat anak-anak di Indonesia.

Menurut dia, permasalahan kebatasan pendidikan biasanya berakar dari kemiskinan, yang disebut permasalahan khusus dalam ekonomi Indonesia.

Permasalahan ini bukanlah cuma mengakibatkan minimnya akses pendidikan, tetapi minimnya akses konsumsi makanan bergizi, minimnya akses pada info, dan permasalahan besar yang lain.

2. Kualitas Pendidikan

Najelaa Shihab menerangkan pembaruan akses memang memberikan peluang anak untuk sekolah, tapi saat ada di ruangan kelas mereka dipenuhi info yang semestinya gampang didapatkan dengan teknologi atau untuk mengungkit data statistik di atas.

Maknanya, kualitas pendidikan di Indonesia perlu terus dipertingkat supaya pelajar/i mendapat info yang berkualitas dan cuma didapat dari pengajarannya.

3. Pemerataan Pendidikan

Masalah ke-3 di bagian pendidikan yang dijadikan seminar pendidikan itu pemerataan pendidikan.

Menurut Najeela Shihab, permasalahan pemerataan ini terjadi karena minimnya sumber daya dan bujet yang didistribusikan untuk rumor itu.

Dalam menjawab rumor pendidikan di Indonesia, Najeela Shihab menerangkan jika diperlukan 5 konsep pendayagunaan yang perlu diterapkan dalam usaha mendayagunakan pendidikan, salah satunya:

  • Membuat proses belajar sejauh hayat
  • Mendayagunakan semua aktor dan peranan
  • Menghargakan keanekaragaman
  • Bekerjasama secara terbuka
  • Mengaplikasikan standard baik.

Keadaan Pendidikan Indonesia Tahun 2019

Jika seminar “Parenting dan Millennial Teaching Workshop” oleh HDI dan SMSG menyoroti mengenai rumor pendidikan di Indonesia, sekarang saya ajak Anda menyaksikan bagaimana keadaan pendidikan Indonesia tersebut pada tahun 2019 ini.

Pertama kali saya ajak Anda menyaksikan pengertian dari pendidikan tersebut.

Pendidikan ke arah di proses di mana seorang guru mengajari suatu hal materi ke beberapa siswa. Mengajari memiliki arti memberikan suatu hal ilmu atau menambahkan wacana seorang dari yang tidak paham jadi tahu.

Proses belajar mengajarkan terjadi di suatu tempat, yang kita berikan nama sekolah. Ringkasannya, pendidikan ialah di mana seorang tiba ke sekolah untuk menambahkan ilmu atau wacana mereka ke satu tempat yang bernama sekolahan.

Pengertian di atas kemungkinan berlaku pada jaman kita dulu, tetapi masihkah berlaku pada tahun 2019 ini?

Secara perlahan-lahan pengertian pendidikan di atas ditujukan pada skema pendidikan yang lebih kekinian, di mana siswa tidak terus-terusan belajar dalam sekolah, mereka bisa belajar dari manapun serta kapan pun.

Mereka tidak perlu bawa beberapa buku berat karena telah banyak e-book yang bisa dijangkau lewat handphone atau netbook.

Maknanya sekarang pendidikan telah dipengaruhi oleh teknologi, hingga harus pemerintahan dan aparatnya harus memberikan dukungan hal itu. Beberapa tenaga pendidik harus juga mulai buka pemikiran dan terima peralihan itu.

Jika dulu handphone dipandang “lawan” di kawasan sekolah, sekarang handphone itu bisa digunakan pada proses belajar mengajarkan.

Bila beberapa pendidik menampik mengganti pertimbangan mereka, karena itu yang terjadi ialah bentrokan. Jika terjadi bentrokan, automatis proses evaluasi tidak bisa berjalan baik.

Contoh lain ialah saat pendidikan diberi mentah-mentah dari buku text pada jaman dulu. Kita dibiasakan mengingat suatu hal tanpa pengetahuan yang cukup.

Walau sebenarnya, sebuah pengetahuan akan buka pemikiran hingga tidak perlu mengingat. Hal yang dimengerti akan jadi akal sehat dan terus dikenang.

Hal itu sekarang mulai berbeda, di mana pendidikan di sekolah tak lagi cuma berbentuk teori. Beberapa siswa dibawa untuk melakukan aktivitas agar bisa pahami sebuah ide, dan kegiatan itu akan memudahkan mereka pahami apa yang diberikan.

Telah banyak sekolah yang mengaplikasikan ide activity learning seperti ini, tetapi seringkali juga ada sekolah yang menjaga mekanisme belajar mengajarkan yang konservatif.

Bila tidak menyesuaikan, kami rasa akan susah untuk tetap bertahan di dunia pendidikan kekinian ini.

Tiap orangtua tentu mengusahakan pendidikan terbaik untuk buah hatinya dan usaha pilih sekolah yang bisa memberi pendidikan yang lebih bagus . Maka, sekolah diharap bisa semakin berkembang sesuai keperluan siswanya.

Penyiapan Dana Pendidikan Tahun 2019

Satu kembali rumor yang ingin kami angkat kesempatan ini ialah berkenaan penyiapan orangtua dalam menyiapkan pendidikan yang bagus untuk beberapa buah hatinya.

Seperti Anda kenali, ongkos pendidikan sekarang termasuk cukuplah tinggi. Ini karena peningkatan ongkos pendidikan tiap tahunnya.

Telah selayaknya terjadi peningkatan ongkos pendidikan pada tiap masa tertentu. Di Indonesia, peningkatan ongkos itu umum terjadi tiap tahun. Tingkat peningkatan ongkos masuk sekolah dan iurannya bervariatif di antara 6 sampai 20 % /tahun.

Dan factor yang memengaruhi peningkatan ongkos pendidikan ini berbagai macam, diantaranya:

Inflasi

Menjadi rahasia jika inflasi jadi pemacu peningkatan beragam ongkos, terhitung ongkos pendidikan. Diperlukan peningkatan upah guru bersamaan bertambahnya inflasi, hingga berpengaruh pada peningkatan ongkos pendidikan.

Kemauan warga untuk memberi pendidikan yang berkualitas

Tidak ada orangtua yang inginkan hal jelek untuk anak-anak mereka, tidak perduli berapa saja harga yang perlu dibayarkan mereka akan mengusahakan pendidikan terbaik untuk buah hatinya.

Peralihan standard pendidikan

Seiring berjalannya waktu, lembaga pendidikan tentu saja berusaha untuk selalu tingkatkan kualitas pengajarannya karena keinginan warga. Untuk tingkatkan standard kualitas pendidikan, pasti perlu ongkos tambahan yang cukup banyak. Oleh karena itu, sekolah membebankannya pada beberapa orang-tua lewat uang pangkal dan pungutan sekolah.

Maknanya, diperlukan penyiapan yang makin masak menyaksikan ongkos pendidikan yang akan naik terus. Anda tidak bisa kembali seperti dahulu dan tunda pendidikan buah kesayangan karena hanya masalah ongkos.

Dengan tingginya inflasi dalam pendidikan, bisa jadi buah kesayangan Anda tidak memikul pendidikan yang cukup bila didiamkan demikian saja.

Pada keadaan ekonomi sekarang ini, penting untuk calon orangtua untuk berencana keperluan pendidikan untuk si buah kesayangan supaya tidak kesusahan nanti.

Maknanya lakukan rencana awal, supaya Anda bisa menyiapkan dana pendidikan yang cukup saat waktunya nanti.